GASTRITIS
Gastritis
adalah suatu peradangan pada dinding gaster terutama pada lapisan mukosa gaster.
Gastritis merupakan gangguan yang melibatkan
perubahan inflamasi mukosa lambung termasuk gastritis yang menyebabkan
pengikisan yang disebabkan oleh infeksi bakteri hellocobacter pylory.(selmetlzer,2002)
Etiologi
- Stress
- Zat kimia (alkohol, obat seperti aspirin)
- Makanan yang merangsang (panas, pedas, asam)
- Helicobacter pylori (pada gastritis kronis)
Patofisiologi
- Gastritis Akut
Gastritis akut dapat disebabkan oleh karena stress, zat kimia maupun
dari makanan yang dapat merangsang asam lambung. Pada orang yang mengalami
sress akan terjadi perangsangan saraf simpatis NV (Nervus Vagus) yang akan
menimgkatkan produksi asam klorida (HCL) didalam lambung. Adannya HCL yang
berada dalam lambung akanmenimbulkan rasa mual, muntah dan anoreksia. Zat kimia
maupun makanan yang merangsang akan menyebabkan sel epitel kolumner, yang
berfungsi untuk menghasilkan mukus, mengurangi produksinya. Sedangkan mukus
tersebut berfungsi untuk memproteksi mukosa lambung agar tidak ikut tercerna.
Respon mukosa lambung karena penurunan sekresi mukus bervariasi diantaranya
vasodilatasi sel mukosa gaster. lapisan mukosa gaster terdapat sel yang memproduksi
HCL (terutama daerah fundus) dan pembuluh darah. Vasodilatasi mukosa gaster
akan menyebabkan produksi HCL meningkan. Peningkatan HCL ini disamping dapat
menimbulkan mual, muntah dan anoreksia juga dapat menyebabkan rasa nyeri. Rasa
nyeri ini ditimbulkan oleh karena kontak HCL dengan mukosa gaster. Respon
mukosa lambung akibat penurunan sekresi dapat berupa eksflaliasi
(pengelupasan). Eksfaliasi sel mukosa gaster akan mengakibatkan erosi pada sel
mukosa. Hilangnya mukosa akibat erosi memicu timbulnya perdarahan. Perdaranah
yang terjadi dapat mengancam hidup penderita namun dapat juga berhenti sendiri
karena proses regenerasi sehingga erosi menghilang dalam waktu 24 – 48 jam
setelah perdarahan.
- Gastritis Kronis
Helicobakter
pylori merupakan bakteri gram negatif. Organisme ini menyerang sel peermukaan
gaster timbulnya diskuamasi sel dan munculah respon radang kronis pada gaster
yaitu dengan mengganti sel mukosa gaster, misalnyna dengan sal squamosa yang
lebih kuat. Karena sel squamosa lebih kuat maka elastisitasnya juga berkurang.
Pada saat mencerna makanan, lambung melakukan gerakan peristaltik tetapi karena
sel penggantinya tidak elastis maka akan timbul kekakuan yang pada akhirnya
menimbulkan rasa nyeri. Metaplasia ini juga menyebabkan hilangnya sel mukosa
pada lapisan lambung, sehingga akan menyebabkan kerusakan pembuluh darah
lapisan mukosa. Kerusakan pembuluh darah ini akan menyebabkan perdarahan.
Manifestasi klinik
Tanda
dan gejala gastritis :
- Pada gastritis akut tanda dan gejalanya dalam
anoreksia, mual dan muntah, nyeri episastrium, perdarahan pada saluran
cerna pada hematemisis, melena, dan anemia.
- Gastritis kronis tanda dan gejanya adalah
nyeri ulu hati, anoreksia, nousea, dan keluhan anemia. Pemeriksaan fisik
tidak dijumpai keluhan.
- Sebagian besar penderita gastritis kronik
tidak mempunyai keluhan. Sebagian kecil saja yang biasanya mempunyai
keluhan biasanya berupa nyeri ulu hati, anoreksia, nausea,nyeri seperti
ulkus peptik dan keluhan anemia.
- Pada pemeriksaan fisik sering tidak dapat dijumpai kelainan. Kadang-kadang dapat dijumpai nyeri tekan midepigostrium yang ringan saja . pemeriksaan laboratorium juga tidak banyak membantu. Kadang-kadang dapat dijumpai anemia makrositik. Uji coba schilling tidak nornal. Analisis cairan lambung kadang-kadang terganggu. Dapat terjadi aklorhida, kadar gastrin serum meninggi pada penderita gastritis kronik fundus yang berat. Antibodi terhadap sel parietal dapat dijumpai pada sebagian penderita gasttritis kronik fundus.
Pemeriksan
penunjang
- Tes diagnostik
- Endoskopi : akan tampak erosi multi yang
sebagian biasanya berdarah dan letaknya tersebar.
- pemeriksaan hispatologi : akan tampak
kerusakan mukosa karena erosi tidak pernah melewati mukosa muskularis.
- pemeriksaan radiologi
- pemeriksaan laboratorium
- analisis gaster : untuk mengetahui tingkat
sekresi HCL, sekresi HCl menurun pada klien gastritis kronik.
- Kadar serum vitamin B12 = nilai normalnya
200-1000 dg/ml kadar vit B12 yang randah merupakan anemia megalostatik.
- Kadar hemoglobin, hematokrit, trombosis,
leukosit dan albumin.
- Gastrocopy : untuk mengetahui permukaan
mukosa (perubahan) mengidentifikasi area perdarahan dan mengambil jaringan
untuk biopsy.
Penatalaksanaan medik
Over the counter antacid dalam bentuk cair atau
tablet adalah penobatan umum untuk gastritis ringan. Antasida menetralisir asam
lambung dan dapat mengurangi rasa sakit dengan cepat. Ketika antasida tidak
cukup memberikan bantuan obat-obatan seperti cimetidine, ranitidin,nizatidin
atau femotidine yang mengurangi jumlah assam lambung yang lebih efektif untuk
membatasi produksi asam lambung adalah asam penutup”pompa” asam dalam lambung
mensekresi sel. Inhibitor pompa proton mengurangi asam dengan menghalangi aksi
pompa kecil ini. Antibiotik membantu dalam menghancurkan bakteri dan asam
bioker / menghambat pompa proton mengurangiu rasa sakit dan mual, menyembuhkan
peradangan dan dapat menimgkatkan efektifitas antibiotik.
Terapi
Pada umumnya
gastritis kronik memerlukan pengobatan yamg harus diperhatikan ialah
penyakit-penyakit lain yang keluhannya dapat dihubumgkan dengan gastritis
kronik. Kemungkinan itu seharusnya dicari terlebih dahulu. Anemia yang
disebabkan oleh gastritis kronik biasanya bereaksi baik terhadap pemberian
vitamin B12 atau preparat besi, tergantung dari defesiansinya, kalau
penyebabnya dapat ditemukan misalnya refluk usus lambung sebaiknya dikoreksi.
Pengkajian
- Sirkulasi : apakah ada takikardi
- Respirasi : apakah ada takipnoe, pernafasan
dangkal
- Aktivitas atau istirahat : malaise, insomnia
- Eliminasi : konstipasi pada awitan awal,
diare kadang-kadang, distensi abdomen, nyeri tekan, nyeri BAK, kekakuan,
penurunan bising usus.
- Gaya hidup : kurang istirahat / tidur
- Pola kebiasaan : kebiasaan mengkonsumsi
alkohol dan rokok, penggunaan obat-obatan.
- Nutrisi : pola makan dan diit tidak teratur
- Nyeri / kenyamanan : nyeri abdomen sekitar
epigastrium dan umbilicus
- Psikologi : klien tampak gelisah, perasaan
yang tidak tenang,klien tampak ada perubahan denyut nadi dan pernafasan.
Comments
Post a Comment